|
PARADIGMA BARU AWAL PERADABAN
Video berdurasi 4 jam lebih ini berisi informasi mengenai perkembangan terbaru penelitian situs Gunung Padang yang melibatkan sebuah tim terpadu mandiri nasional yang disponsori oleh pemerintah pusat dan dibantu masyarakat lokal. Penelitian yang meliputi studi literatur, survey area, dan ekskavasi lingkungan ini menghasilkan sebuah buku yang isinya meyakini bahwa peradaban tinggi dunia pernah tumbuh berkembang pesat di bumi nusantara di wilayah Indonesia.
Berdasarkan bukti-bukti batuan geologis yang digali dan dibor di lokasi situs, peradaban tinggi itu pernah ada sekitar 10.000 tahun sebelum masehi. Bukti konkrit ini tentu bisa merubah persepsi dan mengganti paradigma ilmu pengetahuan yang selama ini telah diyakini bahwa peradaban manusia dimulai dari lembah Mesopotamia, atau lembah sungai Mekong, atau tempat2 lain yang berusia kurang dari 3500 tahun sebelum masehi.
Tinjauan arkheologis dari study literatur terjemahan bahasa Inggris yang karya awalnya pernah disampaikan Plato dalam bahasa Yunani yang sebelumnya merupakan terjemahan dari bahasa Mesir kuno yang ribuan tahun sebelumnya juga merupakan hasil terjemahan dari bahasa Lemuria, yang kemudian dikaji ulang dengan membandingkannya pada temuan-temuan data geologis di beberapa negeri, rupanya menghasilkan hipotesa-hipotesa baru yang semakin mencengangkan para peneliti yang terdiri dari beberapa latar-belakang
disiplin ilmu yang berbeda ini.
Hipotesa baru itu menjelaskan bahwa bangsa Lemurian yang memiliki peradaban maju telah hidup selama puluhan ribu tahun lamanya di wilayah Dataran Sunda, di sekitar pegunungan Sadahurip, Garut Jawa Barat. Bahkan, situs yang telah berhasil diteliti dan di ekskavasi di gunung Padang teryata berukuran 10 kali lebih besar dibanding Borobudur, dan ini merupakan satu-satunya situs terbesar di dunia. Namun belum ditemukan jawaban bagaimana bangsa ini bisa dikalahkan oleh bangsa Atlantis yang diyakini keberadaannya pernah berjaya di bumi Indonesia ketika sebagian besar daratan Indonesia masih menyatu.
Berdasarkan bukti-bukti batuan geologis yang digali dan dibor di lokasi situs, peradaban tinggi itu pernah ada sekitar 10.000 tahun sebelum masehi. Bukti konkrit ini tentu bisa merubah persepsi dan mengganti paradigma ilmu pengetahuan yang selama ini telah diyakini bahwa peradaban manusia dimulai dari lembah Mesopotamia, atau lembah sungai Mekong, atau tempat2 lain yang berusia kurang dari 3500 tahun sebelum masehi.
Tinjauan arkheologis dari study literatur terjemahan bahasa Inggris yang karya awalnya pernah disampaikan Plato dalam bahasa Yunani yang sebelumnya merupakan terjemahan dari bahasa Mesir kuno yang ribuan tahun sebelumnya juga merupakan hasil terjemahan dari bahasa Lemuria, yang kemudian dikaji ulang dengan membandingkannya pada temuan-temuan data geologis di beberapa negeri, rupanya menghasilkan hipotesa-hipotesa baru yang semakin mencengangkan para peneliti yang terdiri dari beberapa latar-belakang
disiplin ilmu yang berbeda ini.
Hipotesa baru itu menjelaskan bahwa bangsa Lemurian yang memiliki peradaban maju telah hidup selama puluhan ribu tahun lamanya di wilayah Dataran Sunda, di sekitar pegunungan Sadahurip, Garut Jawa Barat. Bahkan, situs yang telah berhasil diteliti dan di ekskavasi di gunung Padang teryata berukuran 10 kali lebih besar dibanding Borobudur, dan ini merupakan satu-satunya situs terbesar di dunia. Namun belum ditemukan jawaban bagaimana bangsa ini bisa dikalahkan oleh bangsa Atlantis yang diyakini keberadaannya pernah berjaya di bumi Indonesia ketika sebagian besar daratan Indonesia masih menyatu.