PANCASILA
Manakala esok kita sudah benar-benar mampu menjadi lakon manusia yang berjiwa pancasila, itu artinya kita sudah layak berdiri sama tinggi dan duduk bersanding bersama bangsa-bangsa lainnya.
Kita akan menjadi bangsa yang mampu mendamaikan peperangan dan perselisihan, menyingkirkan kebiadaban, dan memakmurkan negeri-negeri yang miskin,
yang kelaparan dan kehausan.
Kita akan menjadi bangsa yang disayangi dan dihormati oleh banyak manusia di muka bumi ini karena kita telah berhasil memberi contoh terbaik bagaimana caranya bisa hidup saling bersinergi dalam berbagai ragam perbedaan budaya dan agama.
.............
Mungkin... itu semua masih berada di alam mimpi....
dan masih perlu cukup waktu untuk turun membumi.. untuk hadir nyata di tanah-air pertiwi. Sembari sabar menunggu, tentunya kita perlu mempersiapkan sarana-sarana hingga akhirnya bangsa ini siap menerima amanah untuk memelihara kedamaian dan meningkatkan kemakmuran seluruh isi bumi.
Bangsa kita masih perlu banyak berlatih mengendalikan nafsu angkara dan egoisme hingga akhirnya kita sadar dan tak mau lagi mengkhianati makna
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Meski berbeda-beda nama tuhan tapi hakikatnya Dia adalah Yang Maha Esa, Yang Maha Mengetahui siapa saja yang korupsi, siapa yang berbuat cabul dan aniaya, dan siapa saja yang tak mau tunduk dan pasrah terhadap Kuasa-Nya, dan siapa saja yang tak mau berproses untuk mengenal Nya lebih dekat lagi...
Jika kita tak mau mengenal Tuhan Yang Maha Esa dengan semestinya, apalagi justru mengkhianati keberadaan Nya, maka bagaimana mungkin bangsa kita bisa bersikap kesatria..
..........
Demikian pula dengan makna kemanusiaan yang adil dan beradab, jika pondasinya saja sudah diabaikan bahkan dijadikan cemoohan, bagaimana bisa tumbuh nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.....
Yang ada hanyalah centang-perentang berbagai kepentingan egoisme
yang satu sama lain hanyalah saling berusaha menyingkirkan...
Dan... dimanakah persatuan...
padahal ia adalah inti kekuatan bangunan.
Kita sudah bosan mencaci-maki segala rupa borok dan berbagai penyakit..
yang hinggap di tubuh bangsa sendiri.....
tapi kita juga ingin agar muhasabah atau introspeksi bisa berbekas kuat memperbaiki kualitas kesejatian diri.
......
Semoga semua jenis kemunafikan dan segala-rupa pengkhianatan bisa kita singkirkan dalam diri kita masing-masing.... dan jika sudah membawa-bawa nama bangsa, maka tak ada jalan lain kecuali setiap orang wajib saling mengingatkan dan saling menumbuhkan semangat dan bahkan perlu gerakan sadar diri untuk berlepas dari kubangan kemunafikan dan pengkhianatan.
...
Didalam kata MERDEKA..! tak ada istilah kemunafikan dan pengkhianatan.
DIRGAHAYU INDONESIA
Manakala esok kita sudah benar-benar mampu menjadi lakon manusia yang berjiwa pancasila, itu artinya kita sudah layak berdiri sama tinggi dan duduk bersanding bersama bangsa-bangsa lainnya.
Kita akan menjadi bangsa yang mampu mendamaikan peperangan dan perselisihan, menyingkirkan kebiadaban, dan memakmurkan negeri-negeri yang miskin,
yang kelaparan dan kehausan.
Kita akan menjadi bangsa yang disayangi dan dihormati oleh banyak manusia di muka bumi ini karena kita telah berhasil memberi contoh terbaik bagaimana caranya bisa hidup saling bersinergi dalam berbagai ragam perbedaan budaya dan agama.
.............
Mungkin... itu semua masih berada di alam mimpi....
dan masih perlu cukup waktu untuk turun membumi.. untuk hadir nyata di tanah-air pertiwi. Sembari sabar menunggu, tentunya kita perlu mempersiapkan sarana-sarana hingga akhirnya bangsa ini siap menerima amanah untuk memelihara kedamaian dan meningkatkan kemakmuran seluruh isi bumi.
Bangsa kita masih perlu banyak berlatih mengendalikan nafsu angkara dan egoisme hingga akhirnya kita sadar dan tak mau lagi mengkhianati makna
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Meski berbeda-beda nama tuhan tapi hakikatnya Dia adalah Yang Maha Esa, Yang Maha Mengetahui siapa saja yang korupsi, siapa yang berbuat cabul dan aniaya, dan siapa saja yang tak mau tunduk dan pasrah terhadap Kuasa-Nya, dan siapa saja yang tak mau berproses untuk mengenal Nya lebih dekat lagi...
Jika kita tak mau mengenal Tuhan Yang Maha Esa dengan semestinya, apalagi justru mengkhianati keberadaan Nya, maka bagaimana mungkin bangsa kita bisa bersikap kesatria..
..........
Demikian pula dengan makna kemanusiaan yang adil dan beradab, jika pondasinya saja sudah diabaikan bahkan dijadikan cemoohan, bagaimana bisa tumbuh nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.....
Yang ada hanyalah centang-perentang berbagai kepentingan egoisme
yang satu sama lain hanyalah saling berusaha menyingkirkan...
Dan... dimanakah persatuan...
padahal ia adalah inti kekuatan bangunan.
Kita sudah bosan mencaci-maki segala rupa borok dan berbagai penyakit..
yang hinggap di tubuh bangsa sendiri.....
tapi kita juga ingin agar muhasabah atau introspeksi bisa berbekas kuat memperbaiki kualitas kesejatian diri.
......
Semoga semua jenis kemunafikan dan segala-rupa pengkhianatan bisa kita singkirkan dalam diri kita masing-masing.... dan jika sudah membawa-bawa nama bangsa, maka tak ada jalan lain kecuali setiap orang wajib saling mengingatkan dan saling menumbuhkan semangat dan bahkan perlu gerakan sadar diri untuk berlepas dari kubangan kemunafikan dan pengkhianatan.
...
Didalam kata MERDEKA..! tak ada istilah kemunafikan dan pengkhianatan.
DIRGAHAYU INDONESIA