|
|
Korelasi Empirisme Dan Absolutisme Dalam Surah Al Fatihah
Usaha ras manusia untuk terus mencapai tingkat kesadaran hati-nurani secara memadai nampaknya merupakan syarat penting bagi tumbuh-berkembangnya suatu kemajuan peradaban yang kokoh, nyata dan sejati. Dari tingkat kesadaran nurani yang memadai itu dapatlah diharapkan terbentuknya suatu aturan kehidupan yang mampu menjamin tumbuh-meratanya suatu tingkat kesejahteraan, ketentraman, dan keamanan bersama secara alami.
Bila semua manusia yang ada telah mengenal betul hakikat Tuhan Maha Pencipta, maka akan sangat mudah mewujudkan hal yang sangat ideal itu. Tentu saja.., situasi dan kondisi semacam ini secara mutlak tidak pernah bisa terwujud dengan mudah, karena justru akan bertentangan dengan kaidah ketetapan dan keadilan Tuhan Sang Maha pencipta yang menciptakan segala sesuatunya secara berproses dan bertahap, namun juga sekaligus dalam keadaan berpasang-pasangan. Bukankah setiap peraturan Tuhan yang diturunkan melalui Rasul-Nya itu selalu ditentang kebanyakan manusia dijamannya..? meskipun pada akhir perjuangannya Para Nabi itu umumnya berhasil mengantarkan evolusi ras manusia untuk kembali ke jalan yang lurus, yakni suatu keadaan dimana ras manusia telah mengerti betul akan hak dan kewajibannya terhadap Sang Pencipta. Namun setelah tugas itu tercapai.., bukankah kebanyakan manusia akan kembali lagi memilih jalan hidupnya sendiri-sendiri, berseteru lagi karena saling membanggakan tuhan dan ideologinya masing-masing, lalu akhirnya mereka saling menghancurkan satu sama lain..? Berdasarkan kepada fakta yang terus berulang-ulang terjadi itu sebagaimana telah secara umum tertulis dalam berbagai sejarah perjalanan umat manusia.., maka dapatlah kita katakan bahwa keberadaan surga dan neraka merupakan konsekuensi logis dari hasil perjalanan evolusi ras manusia itu sendiri. Keberadaan surga - neraka bukanlah melulu bersumber pada teori-teori ilmu teologia yang cenderung menghibur, atau sebagai kompensasi pelipur-lara terhadap kesengsaraan umat manusia selama mengarungi kegetiran hidup di muka bumi ini. Melainkan dari itu.., keberadaan Surga dan Neraka dapat dikatakan sebagai lebih dari prosesi final perjalanan evolusi suatu ras bangsa menuju kepada keabadian prosesi ciptaan Tuhan Yang Maha Sempurna, karena tidak ada apapun yang diciptakan-Nya dengan percuma atau sia-sia. Saat ini kita belum dapat melihat Surga - Neraka dalam makna yang sebenarnya, karena dimensi mengenai hal itu adalah sebagai terminal akhir dari suatu hasil usaha, sedangkan eksistensi kita di bumi sekarang ini masih merupakan proses upaya meningkatkan kesadaran terhadap hak dan kewajiban kepada segenap mahluk dan Al Khalik. Namun demikian.., kemajuan proses evolusi yang akan terus dialami organ otak manusia hingga akhir masa nanti akan semakin mampu membuka, menggetarkan dan mencerahkan hati-nuraninya pada bukti-bukti empiris yang kian menguatkan keyakinannya terhadap kepastian eksistensi Surga - Neraka. Contoh yang paling nyata adalah mengenai hidup dan proses yang mengiringinya sepanjang waktu. Pengetahuan ras manusia dewasa ini telah mengantarkan kita pada pengertian-pengertian yang semakin kompleks mengenai makna hidup, bagaimana asal-muasalnya, hingga batas akhir kehidupan yang akan terjadi di jagat semesta raya ini. |
Uraian berikut ini akan mengantarkan imajinasi kita pada berbagai rupa ukuran benda, waktu, dan ruang yang dapat menstimulasi otak bagian kanan dan bagian kiri, sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran, kejernihan, dan kedalaman hati-nurani kita masing-masing dalam memahami proses kehidupan ini.
Kalangan saintis misalnya, telah makin mengerti bahwa sebelum adanya hidup sebagaimana adanya sekarang ini ternyata telah ada bentuk-bentuk kehidupan lain dimasa-masa sebelumnya. Artinya, kehidupan kita sekarang ini ternyata tidak muncul begitu saja, melainkan ada proses-proses yang mendahuluinya. Ketika manusia telah mendapatkan bukti bahwa dalam atmosfir bumi yang dihuninya ini ternyata terdapat begitu banyak zat-zat kimia yang berlimpah ruah diudara, mereka mulai menyelidiki dari mana asal-muasal kehidupan ini dimulai. Atmosfir bumi yang kaya dengan gas metana (CH4) , gas amoniak (NH3), gas hidrogen (H2) dan uap air (H2O), telah menjadikan semuanya itu sebagai dasar-dasar dari komponen awal suatu kehidupan.
Dipicu dengan sinar-sinar kosmis dan kilatan petir yang merupakan loncatan-loncatan listrik alami, maka kumpulan gas gas-gas alam tersebut saling bereaksi dengan gumpalan awan yang jatuh sebagai uap-uap air dan hujan. Sambaran-sambaran petir dalam hujan menjadikan keseluruhan reaksi itu menghasilkan berbagai asam-mino yang saling mengikat membentuk protein... Sebagaimana telah sama diketahui, protein merupakan struktur molekuler yang terpenting dan paling mendasar dari suatu bahan benda hidup, sebagai pembentuk bagian-bagian dari komponen sebuah sel.
Kemudian air hujan membasahi tanah dipermukaan bumi, maka bereaksilah unsur-unsur yang terkandung dalam tanah dengan unsur yang terkandung dalam air hujan. Berbagai jenis tanaman tumbuh dari tanah yang sebelumnya gersang. Berbagai jenis hewan pun datang mengkonsumsi tanaman dan beragam biji-bijian atau buah-buahan yang dihasilkannya itu. Tak lupa pula manusia, mereka mengkonsumsi semua yang tumbuh diatas permukan tanah dan yang juga terkandung didalamnya.
Kembali ke soal air hujan yang jatuh ke tanah, reaksi unsur-unsur yang terdiri atas unsur C, H, O, N, S, P, K, Ca, Na, Mg, Fe, Cl, I, dan lain-lainnya itu membentuk senyawa organik yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembangnya suatu sel. Sedangkan dari kumpulan sel-sel yang memiliki kesamaan bentuk dan fungsi, mereka akan terangkai sebagai suatu jaringan. Dari kumpulan jaringan yang memiliki fungsi tertentu akan terbentuklah suatu organ, lalu berbagai macam organ yang terangkai membentuk suatu sistem organ yang lalu terangkum sebagai suatu individu. Tiap individu memiliki keunikannya secara tersendiri.
Demikian pula dengan ras manusia, setiap orang memiliki keunikannya secara tersendiri, baik dalam tinjauan phisikal maupun psikis. Secara phisik, perbedaan paling mendasar dari setiap individu itu terletak pada perbedaan struktur DNA yang ada pada tiap diri manusia. Kita mengetahui, bahwa sel sebagai unit terkecil dari suatu bentuk kehidupan ternyata memiliki inti yang didalamnya terdapat kromosom-kromosom. Melalui mikroskop.., kita bisa melihat inti-sel /nucleous ini mengandung kromosom yang berbentuk ruas benang-benang. Didalam benang-benang kromosom kita dapat menemukan adanya gen, yakni suatu substansi kimia yang dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat.
Gen-gen ini merupakan sebab mewujudnya faktor-faktor keturunan secara spesifik pada tiap individu manusia. Kode-kode genetika yang berfungsi menyampaikan informasi genetik bagi generasi selanjutnya berasal dari asam nukleat yang terdiri dari DNA (Deoxyribo Nucleic Acid: Asam Dioksiribo Nukleat) dan RNA (Ribo Nucleic Acid: Asam Ribo Nukleat). Kedua asam nukleat ini dibentuk dari gugusan gula, fosfat, dan basa-basa derivatnya yang berbasis purine (Adenine atau Guanine) dan pyrimidine (Cytosine atau Thymine).
Ikatan unsur-unsur molekul yang berbasis purine dan pyrimidine ini membentuk seperangkatan kodon yang biasanya terdiri atas tiga basis, misalnya: cytosine-adenine-guanine yang diberi kode dari huruf depannya sebagai CAG. Ikatan-ikatan inilah yang kemudian menjadi cetak-biru dari pembentukan asam amino tertentu yang merancang molekul-molekul protein. Rangkaian dari beberapa asam amino yang membentuk protein itu merupakan hasil daripada kodon-kodon berkode yang telah ditranskrip oleh RNA menuju ribosome dan plasma sel, tempat dimana berlangsung sintesa protein. Karena protein merupakan struktur molekul dasar dari suatu benda hidup, maka kode-kode yang terdapat pada basis-basis kodon sepanjang susunan molekul DNA itu memiliki fungsi yang sangat penting untuk menentukan karakteristik genetik suatu individu.
Para ahli genetika molekuler telah sampai pada suatu kesimpulan bahwa, meski pun setiap manusia memiliki peta genetika dan proses metabolisme yang sama pada tiap-tiap selnya, namun tiap individu memiliki struktur DNA yang berbeda..., bahkan sejak pertama-kali ras manusia tercipta hingga sampai pada berakhirnya dimensi ruang dan waktu.
Kita telah diingatkan bahwa, tiap individu telah memiliki ciri-cirinya secara tersendiri dan semuanya akan menemui Tuhannya satu demi satu tanpa kecuali, QS.19:95. Manakala saat itu terjadi, maka segala bentuk materi akan musnah, suasana akan berganti dengan suatu dimensi atau keadaan yang sama-sekali baru. Yakni.., suatu dimensi yang sama-sekali berbeda dari segala apa yang pernah dialami segala mahluk ketika pernah menjalani kehidupan pada dimensi sebelumnya.
Kalangan saintis misalnya, telah makin mengerti bahwa sebelum adanya hidup sebagaimana adanya sekarang ini ternyata telah ada bentuk-bentuk kehidupan lain dimasa-masa sebelumnya. Artinya, kehidupan kita sekarang ini ternyata tidak muncul begitu saja, melainkan ada proses-proses yang mendahuluinya. Ketika manusia telah mendapatkan bukti bahwa dalam atmosfir bumi yang dihuninya ini ternyata terdapat begitu banyak zat-zat kimia yang berlimpah ruah diudara, mereka mulai menyelidiki dari mana asal-muasal kehidupan ini dimulai. Atmosfir bumi yang kaya dengan gas metana (CH4) , gas amoniak (NH3), gas hidrogen (H2) dan uap air (H2O), telah menjadikan semuanya itu sebagai dasar-dasar dari komponen awal suatu kehidupan.
Dipicu dengan sinar-sinar kosmis dan kilatan petir yang merupakan loncatan-loncatan listrik alami, maka kumpulan gas gas-gas alam tersebut saling bereaksi dengan gumpalan awan yang jatuh sebagai uap-uap air dan hujan. Sambaran-sambaran petir dalam hujan menjadikan keseluruhan reaksi itu menghasilkan berbagai asam-mino yang saling mengikat membentuk protein... Sebagaimana telah sama diketahui, protein merupakan struktur molekuler yang terpenting dan paling mendasar dari suatu bahan benda hidup, sebagai pembentuk bagian-bagian dari komponen sebuah sel.
Kemudian air hujan membasahi tanah dipermukaan bumi, maka bereaksilah unsur-unsur yang terkandung dalam tanah dengan unsur yang terkandung dalam air hujan. Berbagai jenis tanaman tumbuh dari tanah yang sebelumnya gersang. Berbagai jenis hewan pun datang mengkonsumsi tanaman dan beragam biji-bijian atau buah-buahan yang dihasilkannya itu. Tak lupa pula manusia, mereka mengkonsumsi semua yang tumbuh diatas permukan tanah dan yang juga terkandung didalamnya.
Kembali ke soal air hujan yang jatuh ke tanah, reaksi unsur-unsur yang terdiri atas unsur C, H, O, N, S, P, K, Ca, Na, Mg, Fe, Cl, I, dan lain-lainnya itu membentuk senyawa organik yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembangnya suatu sel. Sedangkan dari kumpulan sel-sel yang memiliki kesamaan bentuk dan fungsi, mereka akan terangkai sebagai suatu jaringan. Dari kumpulan jaringan yang memiliki fungsi tertentu akan terbentuklah suatu organ, lalu berbagai macam organ yang terangkai membentuk suatu sistem organ yang lalu terangkum sebagai suatu individu. Tiap individu memiliki keunikannya secara tersendiri.
Demikian pula dengan ras manusia, setiap orang memiliki keunikannya secara tersendiri, baik dalam tinjauan phisikal maupun psikis. Secara phisik, perbedaan paling mendasar dari setiap individu itu terletak pada perbedaan struktur DNA yang ada pada tiap diri manusia. Kita mengetahui, bahwa sel sebagai unit terkecil dari suatu bentuk kehidupan ternyata memiliki inti yang didalamnya terdapat kromosom-kromosom. Melalui mikroskop.., kita bisa melihat inti-sel /nucleous ini mengandung kromosom yang berbentuk ruas benang-benang. Didalam benang-benang kromosom kita dapat menemukan adanya gen, yakni suatu substansi kimia yang dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat.
Gen-gen ini merupakan sebab mewujudnya faktor-faktor keturunan secara spesifik pada tiap individu manusia. Kode-kode genetika yang berfungsi menyampaikan informasi genetik bagi generasi selanjutnya berasal dari asam nukleat yang terdiri dari DNA (Deoxyribo Nucleic Acid: Asam Dioksiribo Nukleat) dan RNA (Ribo Nucleic Acid: Asam Ribo Nukleat). Kedua asam nukleat ini dibentuk dari gugusan gula, fosfat, dan basa-basa derivatnya yang berbasis purine (Adenine atau Guanine) dan pyrimidine (Cytosine atau Thymine).
Ikatan unsur-unsur molekul yang berbasis purine dan pyrimidine ini membentuk seperangkatan kodon yang biasanya terdiri atas tiga basis, misalnya: cytosine-adenine-guanine yang diberi kode dari huruf depannya sebagai CAG. Ikatan-ikatan inilah yang kemudian menjadi cetak-biru dari pembentukan asam amino tertentu yang merancang molekul-molekul protein. Rangkaian dari beberapa asam amino yang membentuk protein itu merupakan hasil daripada kodon-kodon berkode yang telah ditranskrip oleh RNA menuju ribosome dan plasma sel, tempat dimana berlangsung sintesa protein. Karena protein merupakan struktur molekul dasar dari suatu benda hidup, maka kode-kode yang terdapat pada basis-basis kodon sepanjang susunan molekul DNA itu memiliki fungsi yang sangat penting untuk menentukan karakteristik genetik suatu individu.
Para ahli genetika molekuler telah sampai pada suatu kesimpulan bahwa, meski pun setiap manusia memiliki peta genetika dan proses metabolisme yang sama pada tiap-tiap selnya, namun tiap individu memiliki struktur DNA yang berbeda..., bahkan sejak pertama-kali ras manusia tercipta hingga sampai pada berakhirnya dimensi ruang dan waktu.
Kita telah diingatkan bahwa, tiap individu telah memiliki ciri-cirinya secara tersendiri dan semuanya akan menemui Tuhannya satu demi satu tanpa kecuali, QS.19:95. Manakala saat itu terjadi, maka segala bentuk materi akan musnah, suasana akan berganti dengan suatu dimensi atau keadaan yang sama-sekali baru. Yakni.., suatu dimensi yang sama-sekali berbeda dari segala apa yang pernah dialami segala mahluk ketika pernah menjalani kehidupan pada dimensi sebelumnya.
|
Kita pun bertanya, apa saja yang sudah bisa dijabarkan ras manusia mengenai proses kehidupan yang terjadi di dunia ini..? Ketika kita menyadari bahwa cairan sperma yang terpancar kedalam vagina seorang wanita ternyata terdiri atas puluhan hingga ratusan juta sel dan umumnya hanya satu saja yang berhasil sampai menembus dinding ovum (sel telur) yang muncul dari ovarium, kita dapati bahwa setiap sel sperma itu berjuang keras dalam usaha mencapai tujuannya.
Mulai dari vagina, lalu ke saluran cervical dan rongga rahim, lalu menuju lubang fallopi, puluhan juta lainnya banyak yang tak sampai.. Ketika sebuah sel sperma berhasil menembus dan membuahi ovum maka terbentuklah zigot, sementara semua sel sperma lainnya 'mendadak' mati seketika. Didalam zigot terjadilah restrukturisasi DNA yang pada tahap lebih lanjut menghasilkan aktifitas berupa pembelahan sel. Mula-mula didalam Zigot ini sel terbelah menjadi dua, lalu empat, kemudian delapan buah sel hingga membentuk morula. Lalu, setelah sampai kembali ke rongga rahim diberi nama blastocyst, sebagai suatu bentuk awal embrio.
Sejak terjadi pembuahan hingga blastocyst menempel pada dinding rahim bagian dalam umumnya membutuhkan waktu kurang dari dua minggu, pada tahap ini bentuknya telah teridentifikasi sebagai semacam segumpal darah yang membeku. Hingga minggu ketiga, segumpal darah itu telah menjadi daging yang kemudian ditumbuhi tulang-tulang belakang pada minggu berikutnya. Pertumbuhan tulang-belulang yang makin kompleks pada minggu kelima, keenam, dan ketujuh..., mulai diiringi dengan pembentukan daging-daging yang menutupi/menyelimutinya.
Pada minggu kedelapan mulai nampaklah suatu bentuk janin yang kemudian kelihatan menjadi janin manusia yang cukup sempurna pada minggu kesembilan. Walau demikian.., ukuran dari janin manusia yang sudah sempurna bentuknya ini hanyalah baru sekitar sepanjang jari kelingking manusia dewasa. Kita bisa mencoba bandingkan uraian ini dengan apa yang tertuang dalam QS.23:14. Barangkali.., kita akan terkesima bila melihat ukuran bayi manusia sempurna yang nyatanya hanya sekecil itu.
Barangkali pula, kita akan lebih terkesima bila melihat janin manusia sempurna yang sebesar jari kelingking itu sebelumnya berasal dari sebentuk gumpalan daging kecil mirip terkunyah yang sebelumnya berasal dari segumpal kecil darah beku.., yang hanya menempel pada bagian dalam dinding rahim, seperti halnya seekor anak lintah kecil yang sedang menggantung (alaq). Padahal pada proses sebelumnya, jutaan dari sel sperma yang mengelilingi dinding luar sebuah sel telur saat berebut usaha untuk membuahinya, hanya dapat diamati dengan alat bantu mikroskop.
Didalam setiap sel itu terdapat 46 buah atau 23 pasang kromosom, 22 pasang autosom ditambah dengan 1 pasang kromosom sex. Sebagaimana disebutkan, didalam tiap kromosom tersebut terkandung bintik-bintik (granule) yang salah-satunya menyimpan molekul DNA. Dengan bantuan alat yang lebih canggih (mikroskop elektron) manusia dapat mengamati bagaimana molekul-molekul DNA itu dibentuk oleh kodon-kodon yang didalamnya terdapat paut-pautan adenine-thymine-cytosin-guanine yang berasal dari gugusan atom-atom H, C, O, N, yang membuat ikatan-ikatan khusus dan membentuk konfigurasi-konfigurasi tertentu.
FOTO JANIN MANUSIA DALAM BERBAGAI BENTUK DAN UKURAN
Dalam tinjauan ilmu fisika, tiap-tiap atom itu terdiri atas proton dan neutron yang terdapat dalam intinya dan juga sejumlah elektron-elektron sebagai satelite yang mengelilinginya. Meskipun pada dasarnya tiap proton dalam setiap inti atom dianggap serupa, namun sejumlah elektron-elektron yang mengelilinginya ternyata saling mempengaruhi elektron lain pada atom-atom terdekatnya.
Saling pengaruh-mempengaruhi akibat interaksi antar elektron itu menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan tertentu pad inti atom, sehingga tiap-tiap inti atom secara spesifik memiliki getaran dan frekuensi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Barangkali.., hal inilah yang menyebabkan tiap-tiap atom itu diberi nama-nama tertentu.
Atom hidrogen (H) misalnya, merupakan atom yang paling ringan dan memiliki susunan paling sederhana. Sebuah atom hidrogen hanya memiliki massa seberat 1,67X10 pangkat -30 gr dengan diameter sekitar 1 per 10 milyar mm atau 1X10 pangkat -10 mm. Atom ini hanya memiliki sebuah elektron yang bergerak mengelilingi inti /nukleus atomnya. Saking cepatnya gerakan atom hidrogen ini maka hanya gaya tarik gravitasi dari massa yang sangat besar yang mampu menahan atom hidrogen ini terlepas atau melayang diruang angkasa. Sebagai contoh adalah matahari, yang merupakan benda terbesar dalam sistem tata surya kita.
Dengan massa sekitar 2X10 pangkat 27 ton atau sekitar 330 ribu kali lipat dari massa bumi, matahari merupakan bola gas raksasa yang sinarnya terus-menerus menerangi sehingga memungkinkan suatu kehidupan dapat tumbuh terjadi di muka bumi ini. Sinar matahari membuat pepohonan mampu berfoto sintesa mengikat gas karbondioksida (CO2) dan melepaskan gas oksigen (O2) ke udara, hal mana semua mahluk hidup menggantungkan proses respirasinya terhadap gas oksigen ini.
Berbeda dengan hidrogen yang nomor atomnya 1, atom oksigen memiliki nomor atom 8 yang berarti pada setiap atom oksigen selalu terdapat 8 proton dan 8 elektron. Demikian juga dengan karbon (nomor atom 6), nitrogen (nomor atom 7), khlor (nomor atom 17), dan berbagai macam unsur lain yang terdapat di alam bebas.
Sekarang ini telah diketahui setidaknya ada lebih dari sekitar 260 jenis isotop unsur yang secara alamiah bersifat tetap (stabil), artinya.., walaupun setiap jenis unsur itu mengandung nomor atom yang sama namun jumlah netron pada tiap inti atomnya berbeda. Dengan kalimat lain dapat dikatakan, tiap atom dari unsur yang secara kimiawi bersifat sama karena nomor atomnya sama, ternyata secara fisik berbeda karena nomor massanya berbeda.
Ada juga jenis isotop unsur yang sifatnya tidak stabil, dikenal dengan istilah radioaktif karena dari dalam inti atomnya memancar partikel alpha, betha, dan gamma. Contohnya adalah uranium, radioisotopnya adalah 92U238 dan 92U234. Uranium 238 telah diketahui meluruh dengan waktu paruh sekitar empat koma milyar tahun, atau 4,5X10 pangkat 9 tahun. Setelah memancarkan partikel-partikel alpha dan betha secara terus-menerus sehingga mengalami proses transmutasi berkali-kali, akhirnya sebagian daripada unsur uranium yang terkandung dalam sesuatu batuan tertentu akhirnya dapat berubah menjadi timbal yang stabil (82Pb208).
Mulai dari vagina, lalu ke saluran cervical dan rongga rahim, lalu menuju lubang fallopi, puluhan juta lainnya banyak yang tak sampai.. Ketika sebuah sel sperma berhasil menembus dan membuahi ovum maka terbentuklah zigot, sementara semua sel sperma lainnya 'mendadak' mati seketika. Didalam zigot terjadilah restrukturisasi DNA yang pada tahap lebih lanjut menghasilkan aktifitas berupa pembelahan sel. Mula-mula didalam Zigot ini sel terbelah menjadi dua, lalu empat, kemudian delapan buah sel hingga membentuk morula. Lalu, setelah sampai kembali ke rongga rahim diberi nama blastocyst, sebagai suatu bentuk awal embrio.
Sejak terjadi pembuahan hingga blastocyst menempel pada dinding rahim bagian dalam umumnya membutuhkan waktu kurang dari dua minggu, pada tahap ini bentuknya telah teridentifikasi sebagai semacam segumpal darah yang membeku. Hingga minggu ketiga, segumpal darah itu telah menjadi daging yang kemudian ditumbuhi tulang-tulang belakang pada minggu berikutnya. Pertumbuhan tulang-belulang yang makin kompleks pada minggu kelima, keenam, dan ketujuh..., mulai diiringi dengan pembentukan daging-daging yang menutupi/menyelimutinya.
Pada minggu kedelapan mulai nampaklah suatu bentuk janin yang kemudian kelihatan menjadi janin manusia yang cukup sempurna pada minggu kesembilan. Walau demikian.., ukuran dari janin manusia yang sudah sempurna bentuknya ini hanyalah baru sekitar sepanjang jari kelingking manusia dewasa. Kita bisa mencoba bandingkan uraian ini dengan apa yang tertuang dalam QS.23:14. Barangkali.., kita akan terkesima bila melihat ukuran bayi manusia sempurna yang nyatanya hanya sekecil itu.
Barangkali pula, kita akan lebih terkesima bila melihat janin manusia sempurna yang sebesar jari kelingking itu sebelumnya berasal dari sebentuk gumpalan daging kecil mirip terkunyah yang sebelumnya berasal dari segumpal kecil darah beku.., yang hanya menempel pada bagian dalam dinding rahim, seperti halnya seekor anak lintah kecil yang sedang menggantung (alaq). Padahal pada proses sebelumnya, jutaan dari sel sperma yang mengelilingi dinding luar sebuah sel telur saat berebut usaha untuk membuahinya, hanya dapat diamati dengan alat bantu mikroskop.
Didalam setiap sel itu terdapat 46 buah atau 23 pasang kromosom, 22 pasang autosom ditambah dengan 1 pasang kromosom sex. Sebagaimana disebutkan, didalam tiap kromosom tersebut terkandung bintik-bintik (granule) yang salah-satunya menyimpan molekul DNA. Dengan bantuan alat yang lebih canggih (mikroskop elektron) manusia dapat mengamati bagaimana molekul-molekul DNA itu dibentuk oleh kodon-kodon yang didalamnya terdapat paut-pautan adenine-thymine-cytosin-guanine yang berasal dari gugusan atom-atom H, C, O, N, yang membuat ikatan-ikatan khusus dan membentuk konfigurasi-konfigurasi tertentu.
FOTO JANIN MANUSIA DALAM BERBAGAI BENTUK DAN UKURAN
Dalam tinjauan ilmu fisika, tiap-tiap atom itu terdiri atas proton dan neutron yang terdapat dalam intinya dan juga sejumlah elektron-elektron sebagai satelite yang mengelilinginya. Meskipun pada dasarnya tiap proton dalam setiap inti atom dianggap serupa, namun sejumlah elektron-elektron yang mengelilinginya ternyata saling mempengaruhi elektron lain pada atom-atom terdekatnya.
Saling pengaruh-mempengaruhi akibat interaksi antar elektron itu menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan tertentu pad inti atom, sehingga tiap-tiap inti atom secara spesifik memiliki getaran dan frekuensi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Barangkali.., hal inilah yang menyebabkan tiap-tiap atom itu diberi nama-nama tertentu.
Atom hidrogen (H) misalnya, merupakan atom yang paling ringan dan memiliki susunan paling sederhana. Sebuah atom hidrogen hanya memiliki massa seberat 1,67X10 pangkat -30 gr dengan diameter sekitar 1 per 10 milyar mm atau 1X10 pangkat -10 mm. Atom ini hanya memiliki sebuah elektron yang bergerak mengelilingi inti /nukleus atomnya. Saking cepatnya gerakan atom hidrogen ini maka hanya gaya tarik gravitasi dari massa yang sangat besar yang mampu menahan atom hidrogen ini terlepas atau melayang diruang angkasa. Sebagai contoh adalah matahari, yang merupakan benda terbesar dalam sistem tata surya kita.
Dengan massa sekitar 2X10 pangkat 27 ton atau sekitar 330 ribu kali lipat dari massa bumi, matahari merupakan bola gas raksasa yang sinarnya terus-menerus menerangi sehingga memungkinkan suatu kehidupan dapat tumbuh terjadi di muka bumi ini. Sinar matahari membuat pepohonan mampu berfoto sintesa mengikat gas karbondioksida (CO2) dan melepaskan gas oksigen (O2) ke udara, hal mana semua mahluk hidup menggantungkan proses respirasinya terhadap gas oksigen ini.
Berbeda dengan hidrogen yang nomor atomnya 1, atom oksigen memiliki nomor atom 8 yang berarti pada setiap atom oksigen selalu terdapat 8 proton dan 8 elektron. Demikian juga dengan karbon (nomor atom 6), nitrogen (nomor atom 7), khlor (nomor atom 17), dan berbagai macam unsur lain yang terdapat di alam bebas.
Sekarang ini telah diketahui setidaknya ada lebih dari sekitar 260 jenis isotop unsur yang secara alamiah bersifat tetap (stabil), artinya.., walaupun setiap jenis unsur itu mengandung nomor atom yang sama namun jumlah netron pada tiap inti atomnya berbeda. Dengan kalimat lain dapat dikatakan, tiap atom dari unsur yang secara kimiawi bersifat sama karena nomor atomnya sama, ternyata secara fisik berbeda karena nomor massanya berbeda.
Ada juga jenis isotop unsur yang sifatnya tidak stabil, dikenal dengan istilah radioaktif karena dari dalam inti atomnya memancar partikel alpha, betha, dan gamma. Contohnya adalah uranium, radioisotopnya adalah 92U238 dan 92U234. Uranium 238 telah diketahui meluruh dengan waktu paruh sekitar empat koma milyar tahun, atau 4,5X10 pangkat 9 tahun. Setelah memancarkan partikel-partikel alpha dan betha secara terus-menerus sehingga mengalami proses transmutasi berkali-kali, akhirnya sebagian daripada unsur uranium yang terkandung dalam sesuatu batuan tertentu akhirnya dapat berubah menjadi timbal yang stabil (82Pb208).